Minggu, 14 Agustus 2011

SANTA MUERTE Tuhan Para Pengedar Narkoba di MEXICO

                                                                   SANTA MUERTE

Narapidana yang dikenal sebagai El Niño, atau Si Bocah Lelaki, masuk ke Center for Enforcement of the Legal Consequences sembilan setengah tahun yang lalu. Dengan perawakan yang tinggi dan kurus, dengan senyum kekanak-kanakan yang lugu, dia seperti tidak pernah tumbuh dewasa, meskipun kisah lama tentang sepak terjangnya bisa membuat kita mendadak tua dan beruban. Dia diterlantarkan ayahnya saat berusia tujuh tahun dan kemudian dia dibesarkan oleh kakek dan neneknya dari pihak ibu. Saat berusia 20 tahun, dia melakukan pembunuhan yang menyebabkannya dijebloskan ke dalam penjara di bagian utara Meksiko ini. Teman dekatnya, Antonio, yang berpakaian rapi, selalu waspada, gerakannya gesit, dan bermata bulat, dijejalkan ke sel tahanan sementara yang sama, dengan tuduhan penculikan. "Sejak saat itu kami berteman," kata yang seorang, sementara yang lainnya membenarkan. Tidak seorang pun tahu kapan dia dapat meninggalkan penjara, tetapi El Niño mempunyai alasan untuk terus berharap: Dia mengandalkan dewi pelindung yang diyakininya telah menyebabkan para sipir penjara tidak berhasil menemukan beberapa benda miliknya yang terlarang keras dan bisa meningkatkan hukumannya beberapa puluh tahun. "Para sipir itu tidak melihat apa-apa, walaupun bendanya ada di situ," katanya. Sosok gaib ini melindunginya ketika musuh-musuhnya berada di sekelilingnya—dan sang dewi tetap setia menemani, seperti kata Antonio yang mendukung keyakinan temannya, meskipun semua teman sudah melupakan kita, dan seperti  kata pepatah Meksiko, bahkan ketika anjing pun tidak lagi menyalaki kita. Pembawa mukjizat ini, pelindung orang-orang yang paling tidak berdaya dan para pendosa besar, adalah La Santa Muerte, Dewi Kematian.

Ia hanyalah salah satu di antara beberapa tokoh dunia-lain yang menjadi panutan warga Meksiko di saat negara mereka telah kewalahan menghadapi segala macam kesulitan—kekeringan, wabah flu babi yang diikuti oleh hancurnya industri pariwisata, mengeringnya cadangan minyak yang merupakan komoditas ekspor utama, krisis ekonomi, dan yang paling menyengsarakan, kutukan berupa perdagangan narkoba dan kekerasan yang menyertainya yang begitu sering diberitakan. Meskipun jumlah kasus pembunuhan di Meksiko sebenarnya terus menurun selama dua dasawarsa terakhir, kejahatan bertubi-tubi yang dilakukan para pengedar narkoba sungguh  mengerikan dan telah memporak-porandakan supremasi hukum sehingga rakyat Meksiko sering bersuara dengan lantang, mempertanyakan apakah las mafia telah memenangi perang melawan pemerintahan Meksiko.

"Tekanan emosional dan ketegangan hidup di saat krisis menyebabkan orang mencari tokoh simbolis yang dapat membantu mereka menghadapi bahaya," kata José Luis González, seorang guru besar di National School of Anthropology and History Meksiko yang mengkhususkan diri mengkaji agama-agama populer. Di antara para tokoh penolong ini terdapat para dewa Kuba asal Afrika yang belum lama ini menyebar ke kawasan lain dan para penjahat berubah menjadi dewa keajaiban, seperti bandit mitos dari Meksiko utara yang dijuluki Jesús Malverde. Bahkan ada orang-orang saleh dari Perjanjian Baru yang tugasnya ditata-ulang bukan untuk mencapai keselamatan, melainkan meraih sukses. Dalam dunia spiritual yang terus meluas ini, pemujaan sosok kerangka berjubah panjang dan membawa sabit—La Santa Muerte—mungkin sosok yang paling cepat merebak dan, setidaknya pada pandangan pertama, sosok yang penampilannya paling menonjol di antara tokoh-tokoh pujaan baru itu. "Jika kita melihatnya dari sudut pandang sebuah negara yang selama sepuluh tahun terakhir ini akrab dengan kematian dengan cara yang berbahaya," kata González, "bisa dimengerti bahwa kerangka ini merupakan lambang yang sangat nyata dan jelas tentang situasi negara saat ini.”

Sosok kematian yang baru belakangan ini dikenal oleh kebanyakan warga Meksiko menyerupai sosok malaikat maut abad pertengahan, tetapi pada dasarnya berbeda dengan kerangka jenaka yang ditampilkan pada Hari Orang Mati—hari ketika arwah orang-orang terkasih warga Meksiko muncul untuk ikut berpesta dan saling mengenang selama beberapa jam bersama warga yang masih hidup. Altar sang malaikat maut ini sekarang dapat ditemukan di seluruh Meksiko, di sudut jalan dan di rumah orang-orang miskin. Perempuan dan laki-laki sama-sama menjadi pengikutnya. Di jantung Mexico City, di lingkungan yang selalu kasar dan menantang, Enriqueta Romero memimpin acara doa untuk menghormati kerangka itu setiap tanggal 1 di awal bulan. Dengan menampilkan sikap ketus, mengucapkan kata-kata kotor, namun sekaligus keibuan, Romero termasuk di antara para penyebar propaganda yang pertama dan paling efektif dari sebuah kultus yang diyakini sebagian orang dimulai di kota-kota di sepanjang Teluk Meksiko, tetapi sekarang sudah mencakup seluruh negara. Di California dan juga Amerika Tengah, anak-anak muda menyalakan lilin untuk menghormati La Santa Muerte dan menatahkan tato berupa sosok Sang Dewi pada kulit dengan ukuran kecil hingga sangat besar. Beberapa tahun yang lalu, Kementerian Dalam Negeri membatalkan pendaftaran La Santa Muerte sebagai agama yang sah, namun ternyata tidak berpengaruh apa-apa. Gerai koran menjual video berisi petunjuk cara berdoa kepada sang dewi, dan bahkan para cendekiawan mulai mengatakan bahwa cara pemujaan ini muy auténtico, sangat autentik.

 Di Meksiko, realitas kehidupan sehari-hari yang keras telah memunculkan para dewa nirkudus, yang sekarang hadir    berdampingan dengan berbagai ikon tradisional.



Tidak ada komentar: